BATAM — Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2023, terdapat 10 sektor yang menjadi dominan dalam realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam. Adapun sektor-sektor tersebut adalah:
- Industri Mesin, Elektronik, Instrumen Kedokteran, Peralatan Listrik, Presisi, Optik, dan Jam: Nilai investasi USD 233,75 juta atau Rp 3,46 triliun dari 195 proyek.
- Industri Makanan: Nilai investasi USD 93,14 juta atau Rp 1,37 triliun dari 80 proyek.
- Sektor Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran: Nilai investasi USD 41,08 juta atau Rp 607 miliar dari 52 proyek.
- Industri Karet dan Plastik: Nilai investasi USD 37,46 juta atau Rp 554,46 miliar dari 74 proyek.
- Jasa Lainnya: Nilai investasi USD 35,19 juta atau Rp 520,93 miliar dari 182 proyek.
- Sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi: Nilai investasi USD 28,028 juta atau Rp 414,81 miliar dari 83 proyek.
- Sektor Perdagangan dan Reparasi: Nilai investasi USD 27,66 juta atau Rp 409,43 miliar dari 282 proyek.
- Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatan: Nilai investasi USD 21,68 juta atau Rp 320,89 miliar dari 117 proyek.
- Sektor Konstruksi: Nilai investasi USD 21,34 juta atau Rp 315,85 miliar dari 34 proyek.
- Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain: Nilai investasi USD 13,4 juta atau Rp 199,37 miliar dari 73 proyek.
Rudi juga menyoroti pertumbuhan signifikan yang dialami oleh enam sektor industri di Batam, yang antara lain meliputi industri perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, industri karet dan plastik, industri transportasi, gudang, dan telekomunikasi, industri perdagangan dan reparasi, industri konstruksi, serta jasa lainnya.
Muhammad Rudi menekankan komitmennya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur penting demi mendukung pertumbuhan investasi di Batam. Ini dimaksudkan agar investor terus mempercayakan Batam sebagai destinasi utama investasi di Indonesia.
Selain itu, Rudi mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam perkembangan Batam ke depan, dengan menjaga kondusivitas kota tersebut agar tidak mengganggu kepercayaan investor untuk terus berinvestasi.
“Mari kita jaga kota ini agar tetap kondusif. Jangan sampai investor kehilangan kepercayaannya untuk terus berinvestasi di Batam,” tutup Rudi. ***
(Red)
