JAWAOPINI

Perjalanan Menuju Curug Cilame

×

Perjalanan Menuju Curug Cilame

Sebarkan artikel ini
Pemandangan Curug Cilame. (Foto : Ist)
Gerbang utama Tempat Wisata Curug Cilame. (Foto : Ist)
Perjalanan menuju Curug Cilame. (Foto : Ist)

BOGOR — Dalam kehidupan sebagai Mahasiswa yang penuh rutinitas kuliah seperti, belajar, mengerjakan tugas, rapat organisasi dan banyak kegiatan lainnya membuat momen liburan menjadi hal menyegarkan yang dinanti-nantikan bagi Mahasiswa khususnya saya. Begitu banyak destinasi menakjubkan yang menunggu untuk dijelajahi, khususnya destinasi wisata yang berada di Bogor, destinasi-destinasi yang berada di Bogor menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Mulai dari tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan alam ataupun tempat wisata yang menyuguhkaan permainan yang menyenangkan untuk dicoba. Dalam artikel ini, saya akan menceritakan perjalanan liburan saya serta keunikan dan keindahan perjalanan liburan saya.

Bogor, dengan rimbunnya dedaunan yang hijau dan sejuknya udara pegunungan, memang menjadi pilihan destinasi wisata yang menghadirkan sejuta pesona alam. Tak jarang banyak orang dari luar kota memilih Bogor sebagai tempat destinasi wisata yang dipilihnya. Terletak di antara perbukitan dan hutan tropis, kota ini bukan hanya tempat tinggal bagi sejuta cerita sejarah, tetapi juga surganya para pencinta alam.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pada liburan kemarin, saya sangat beruntung dapat mengunjungi destinasi wisata yang menawarkan pemandangan alam yang luar biasa di Bogor, khususnya di desa Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Saat itu, saya memutuskan untuk menjelajahi kecantikan alam di Curug Cilame, sebuah air terjun yang memukau dengan keindahan yang menyejukkan, pepohonan yang rindang dan suasana asri sepanjang perjalanan menuju curug memberikan aura positif bagi pikiran saya, memberikan suasana yang begitu menyegarkan dari kegiatan kuliah yang melelahkan. Destinasi ini memberikan pengalaman liburan yang tak terlupakan dan memberi kesempatan untuk melepaskan penat sejenak. Destinasi ini pun menjadikan liburan saya sebagai momen penuh keindahan dan ketenangan.

Perjalanan saya dimulai dari Kota Bogor menggunakan mobil, dan tentu saja, liburan kali ini saya tidak sendirian; saya ditemani oleh lima orang teman saya. Kami memulai perjalanan tepat pukul 10 pagi. Sebelum memulai perjalanan, kami menyempatkan diri untuk mengisi persediaan dan membeli beberapa snack untuk dinikmati selama perjalanan, mengingat waktu tempuh menuju destinasi wisata, Curug Cilame, memakan waktu sekitar dua jam.

Setelah persiapan selesai, kami bergegas menuju destinasi wisata. Perjalanan kami melibatkan melintasi Jalan Raya Dramaga-Bogor dan melewati jalan Leuwiliang-Bogor. Sayangnya, seperti biasa, perjalanan dari kota menuju jalan Dramaga-Bogor diwarnai oleh kemacetan yang sering terjadi di daerah tersebut. Meskipun cuaca sedang panas dan terik di sekitar Dramaga, kami berusaha membuat perjalanan tetap menyenangkan. Kami menyalakan musik, berbincang-bincang, sehingga udara panas dan kemacetan tidak membuat perjalanan terasa membosankan bagi kami.

Perjalanan menuju Curug Cilame memang tidak dapat dianggap enteng, terutama karena berbagai kendala yang muncul di sepanjang perjalanan. Saat itu, kondisi jalan yang tiba-tiba saja diguyur hujan membuat jalur menuju Desa Leuwiliang menjadi licin, menuntut teman saya untuk berhati-hati dan memerlukan kewaspadaan ekstra dalam membawa mobil. Tidak hanya itu, rintangan lain muncul ketika kami mendekati Desa Leuwiliang, yaitu jalan yang cukup terjal. Medan terjal tersebut menuntut kepiawaian dalam mengemudi dan kesiapan ekstra untuk melewati setiap tikungan dan tanjakan yang menantang bagi teman saya yang membawa kendaraan. Jalan yang sempit dan kecil pun menjadi tangtangan kami untuk menuju Desa Leuwiliang, jalan yang hanya cukup dilintasi oleh 1 mobil membuat teman saya menjadi lebih hati-hati. Ada beberapa jalan yang berlubang dan jalan yang tidak rata juga menjadi tantangan bagi kami. Meskipun demikian, segala kesulitan dan tantangan tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari petualangan menuju Curug Cilame.

Ketika hampir sampai di destinasi wisata yang kami tuju, tantangan baru muncul yaitu, sebuah tanjakan curam dan tinggi. Ketika teman saya mencoba menginjak gas, mobil yang kami tumpangi terlihat kesulitan untuk menaklukkan tanjakan tersebut. Saya dan teman saya yang menjadi penumpang pun akhirnya memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati tanjakan yang curam dan tinggi tersebut. Meskipun terhenti sejenak oleh kendala dan tantangan tersebut, keindahan pemandangan sekitar menjadi hadiah yang tak terduga. Dikarenakan destinasi wisata yang kami tuju berada di puncak bukit, memungkinkan kami menikmati pemandangan menakjubkan dari ketinggian. Pepohonan rindang dan udara yang masih segar menyempurnakan pengalaman menuju Curug Cilame.

Setelah berhasil melewati tanjakan yang terjal dan tinggi, kami melanjutkan perjalanan menuju Curug Cilame. Tak lama kemudian, saya bersama teman-teman tiba di depan gerbang destinasi wisata alam tersebut. Di sana, kami berkesempatan untuk berbincang dengan pengelola Curug Cilame, Bapak Anto. Kami pun bertanya kepada Bapak Anto seputar Curug Cilame. Mulai dari harga tiket masuk, Bapak Anto menjelaskan bahwa tiket masuk ke Curug Cilame dikenai biaya sekitar Rp. 15.000 per orang. Kami juga tertarik untuk mengetahui bagaimana pengunjung biasanya mengetahui keberadaan Curug Cilame. Dengan ramah, Bapak Anto menjelaskan bahwa banyak pengunjung mengetahui keindahan Curug Cilame melalui media sosial. Kesaksian dan foto-foto menarik di sosial media turut mengundang minat para pengunjung ke Curug Cilame.

Setelah berbincang-bincang dengan pengelola tempat wisata Curug Cilame, saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan menuju curug. Kami dihadapkan oleh ribuan anak tangga yang membentang hingga Curug Cileme. Meskipun perjalanan ini penuh tantangan, setiap langkah yang kami ambil disuguhkan oleh pepohonan rindang dan udara yang sangat segar. Sayangnya, medan yang kami lewati terasa licin dan sedikit terjal. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perjalanan sekitar 15 menit, mengingat kami harus exstra berhati-hati untuk mengatasi jalan yang licin dan terjal. Meski penuh kehati-hatian, beberapa dari kami mengalami kejadian kurang menyenangkan, terpelesat dan jatuh beberapa kali karena licinnya jalan.

Setelah menaklukkan ribuan anak tangga, saya dan teman-teman akhirnya tiba di Curug Cilame. Saat kami sampai di Curug Cilame, kami sedikit terkejut karena tidak ada pengunjung lain selain kami. Dalam suasana yang hening, hanya kami yang bisa menikmati keindahan alam ini. Kami pun dengan antusias menikmati dinginnya air curug yang segar dan menyegarkan, sambil mengabadikan momen indah tersebut dengan mengambil beberapa foto untuk mengabadikan kenangan tak terlupakan. Ternyata, keunikan Curug Cilame terletak pada keberadaan dua air terjun yang berbeda, menambah daya tarik destinasi ini bagi para pengunjung. Setelah menikmati sejenak indahnya Curug Cilame, kami memutuskan untuk kembali ke atas, menyusuri ribuan anak tangga. Kami menyadari bahwa hari sudah mulai gelap, dan perjalanan kembali ke permukaan menjadi lebih menantang. Meskipun petualangan kami di Curug Cilame terbilang singkat, kenangan akan keindahan dan ketenangan tempat tersebut akan selalu menjadi memori indah liburan kami.

Fadila Fitri Eka Nugraheni, Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media SV-IPB. (Foto : Ist)

Oleh : Fadila Fitri Eka Nugraheni
Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media SV-IPB
NIM : J0401221303
Kelas : A/1
***