JABODETABEKPOLITIK

Dituduh Pukul Saksi Partai, Ini Jawaban Mantan Ketua Gerindra Kota Bekasi

×

Dituduh Pukul Saksi Partai, Ini Jawaban Mantan Ketua Gerindra Kota Bekasi

Sebarkan artikel ini
Proses penghitungan surat suara Pemilu 2024 di Gedung Kesenian Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. (Foto : Ist)

KOTA BEKASI – Mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bekasi, R Eko Pramono, dengan tegas membantah tuduhan pemukulan terhadap saksi partai dalam proses penghitungan surat suara Pemilu 2024 di Gedung Kesenian Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi pada Minggu sore, (25/2/2024).

Meskipun terjadi insiden kericuhan dalam proses rekapitulasi penghitungan surat suara tingkat Kecamatan di Rawalumbu Kota Bekasi, Eko menegaskan bahwa tidak mungkin dia melakukan tindakan tak terpuji seperti pemukulan terhadap saksi-saksi partai, terlebih lagi jika korban adalah seorang wanita.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Tidak ada pemukulan terhadap para saksi-saksi dari Partai Gerindra, tak mungkin saya melakukan perbuatan Tak terpuji itu. Saya ngerti hukum dan menjunjung tinggi adab. Terlebih, orang yang mengaku korban adalah seorang wanita,” ungkap Eko, dikonfirmasi awak media pada Selasa 27 Februari 2024.

Menurut Eko, kericuhan terjadi karena salah satu saksi partai Gerindra diusir keluar dari ruangan proses rekapitulasi, bukan karena tindakan pemukulan yang dilakukannya.

“Kericuhan terjadi karena saksi kita diminta keluar dari ruangan proses rekapitulasi,” ujar Eko.

Eko menyatakan bahwa dia menghormati hukum dan menghormati adab, dan dia tidak akan melakukan tindakan kekerasan terhadap siapapun, terutama terhadap wanita.

Meskipun ada laporan polisi terkait insiden tersebut, Eko menyatakan bahwa dia akan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan dengan sungguh-sungguh.

“Ya,kita ikuti saja prosesnya kalau memang itu sedang berjalan,” tutupnya.

Ketua PAC Gerindra Rawalumbu, Arif Cahyadi, juga menegaskan bahwa tidak ada pemukulan yang terjadi dalam kejadian tersebut, meskipun ada kericuhan yang disebabkan oleh kesalahpahaman di lokasi. Menurutnya, tuduhan pemukulan sama sekali tidak benar.

“Saya memang ada di lokasi. Kalau untuk kericuhan sedikit memang ada, hanya kesalahpahaman saja. Tapi, apabila disebut ada pemukulan saya pastikan tidak ada,” tambahnya. ***

(Red)