TANJUNGPINANG – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepri sepakat memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan penyiaran di era digital. Komitmen tersebut mengemuka dalam audiensi yang digelar di kantor Diskominfo Kepri, Gedung B2 Dompak, Tanjungpinang, Senin (27/10/2025).
Kepala Dinas Kominfo Kepri, Hendri Kurniadi, S.STP, M.Si, menilai sinergi kedua lembaga menjadi penting seiring perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi informasi yang kini banyak bersumber dari media sosial. Ia mengapresiasi peran KPID Kepri yang selama ini telah menjalankan fungsi pengawasan terhadap lembaga penyiaran konvensional seperti radio dan televisi.
“Namun, realitasnya sekarang masyarakat lebih banyak berinteraksi di ruang digital. Banyak informasi yang beredar di platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Kami berharap KPID Kepri dapat ikut berkontribusi dengan inisiatif dan kapasitas yang dimiliki, agar konten di ruang digital juga tetap sehat dan berkualitas,” ujar Hendri.
Ia menambahkan, pengawasan terhadap media sosial kini menjadi kebutuhan mendesak. “Potensi penyebaran hoaks, ujaran kebencian, hingga konten negatif bisa berdampak luas jika tidak diawasi dengan baik. Karena itu, kolaborasi antara Diskominfo dan KPID sangat dibutuhkan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPID Kepri, Henky Mohari, S.Pt, menyambut baik ajakan sinergi yang disampaikan oleh Kadis Kominfo Kepri. Menurutnya, tantangan penyiaran saat ini tidak hanya menyangkut aspek teknis dan regulatif, tetapi juga bagaimana lembaga penyiaran beradaptasi dengan dinamika digital yang terus berkembang.
“Kami menyadari tantangan di era digital ini luar biasa besar. Walaupun kewenangan KPID terbatas pada pengawasan penyiaran konvensional, kami akan mencari bentuk kontribusi yang dapat memperkuat pengawasan konten digital, seperti melalui edukasi publik, literasi media, dan pelatihan pembuatan konten positif,” ujar Henky.
Ia juga menegaskan bahwa KPID Kepri siap memperkuat sinergi lintas lembaga demi menciptakan ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab di Kepulauan Riau.
“Kami akan bahas lebih lanjut bentuk kerja sama yang konkret agar langkah yang diambil tidak hanya bersifat simbolis, tetapi benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan kesepakatan untuk terus menjaga komunikasi dan sinergi antara kedua lembaga. Kolaborasi ini diharapkan mampu menghadirkan penyiaran dan ruang digital yang berkualitas, mendidik, serta mencerminkan karakter masyarakat Kepri yang cerdas dan berbudaya. ***













