JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyanjung Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad sebagai salah satu kepala daerah yang pantas dijadikan teladan dalam membangun daerah. Menurutnya, Ansar adalah sosok pemimpin yang tidak mudah menyerah pada keadaan, tetapi justru memilih “berpeluh” dalam kerja keras untuk kemajuan masyarakatnya.
“Dalam situasi sulit, kepala daerah hanya punya dua pilihan: mengeluh atau berpeluh. Dan yang hadir malam ini adalah mereka yang memilih berpeluh dengan gagasan, kerja keras, dan kolaborasi,” ujar Bima Arya dalam sambutannya pada malam penghargaan tvOne Inovasi Membangun Negeri 2025 di Jakarta, Sabtu (8/11/2025) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya menyampaikan apresiasi tinggi kepada para kepala daerah penerima penghargaan, termasuk Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang dinobatkan sebagai Kepala Daerah Inovator Ekonomi Inklusif 2025.
Ia menilai Ansar berhasil menunjukkan kinerja yang nyata dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kepri melalui kebijakan yang berpihak pada masyarakat kecil.
Di bawah kepemimpinan Ansar Ahmad, Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,1 persen pada semester II tahun 2025, tertinggi di Sumatera dan menempati posisi ketiga nasional. Angka kemiskinan juga turun signifikan menjadi 4,4 persen terendah di kawasan Sumatera.
Ansar mengaku bersyukur atas pengakuan nasional yang diberikan kepadanya. Namun, ia menegaskan bahwa penghargaan tersebut bukanlah akhir, melainkan motivasi untuk bekerja lebih baik.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja bersama seluruh masyarakat Kepri. Kami ingin memastikan pertumbuhan ekonomi tidak hanya cepat, tetapi juga merata dan inklusif, agar manfaatnya dirasakan oleh semua,” ujar Ansar Ahmad.
Ansar menjelaskan, visi pembangunan Kepri kini berfokus pada konsep “Kepri Permata Biru Ekonomi Gerbang Utara Indonesia.”
Melalui visi tersebut, pemerintah provinsi berupaya membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di setiap pulau, memperkuat sektor UMKM, dan membuka peluang investasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
“Bagi kami, inklusif itu berarti tidak ada yang tertinggal. Pertumbuhan ekonomi harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat, dari pesisir hingga perkotaan,” kata Ansar.
Konsep ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah pusat dan dunia usaha, karena dinilai mampu menjawab tantangan pembangunan wilayah kepulauan dengan pendekatan berkeadilan.
Direktur tvOne Maria Goletti Limi menyampaikan bahwa penghargaan Inovasi Membangun Negeri diberikan kepada kepala daerah, BUMN, dan pelaku usaha yang menghadirkan gagasan nyata untuk memajukan bangsa. Ia menilai Ansar Ahmad termasuk pemimpin yang konsisten dalam inovasi kebijakan ekonomi.
Ajang penghargaan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, akademisi, serta perwakilan daerah lain yang turut mendapat apresiasi dalam berbagai kategori inovasi. ***







