LINGGA – Peta politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lingga 2024 diprediksi akan berujung pada pertarungan head to head antara dua pasangan calon. Prediksi ini menguat menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menetapkan ambang batas baru untuk mendaftarkan pasangan calon kepala daerah.
Dalam Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, ambang batas bagi partai politik atau gabungan partai politik untuk mendaftarkan calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024 telah disesuaikan. Keputusan ini memberikan peluang lebih besar bagi partai-partai dengan perolehan suara lebih rendah untuk mengajukan calon, asalkan memenuhi ambang batas yang ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk di daerah pemilihan.
Irham, Konsultan Politik yang juga mantan Bidang Hukum KPU Kabupaten Lingga, menilai bahwa keputusan MK ini membuka kemungkinan besar terjadinya pertarungan antara dua pasangan calon di Pilkada Lingga 2024.
“Potensi adanya dua pasang calon atau head to head di Pilkada Lingga sangat besar. Peluang melawan kotak kosong kecil kemungkinan terjadi. Namun, meskipun head to head, pasangan Nizar-Novrizal tetap unggul,” ujar Irham, yang akrab disapa Panglima, kepada Sijori Kepri, Minggu (25/8/2024).
Panglima menjelaskan bahwa dengan keputusan MK terbaru, Partai Perindo sudah memiliki kapasitas untuk mengusung calon Bupati Lingga, terutama jika digabung dengan PDI Perjuangan, yang sudah melebihi syarat yang ditentukan dalam aturan baru tersebut.
“Menurut aturan terbaru dari MK, Kabupaten Lingga masuk kategori A, sehingga suara sah partai harus mencapai 10 persen. Perindo sendiri sudah memperoleh lebih dari 6.000 suara dari total suara sah 59.928 dalam Pemilu Legislatif lalu. Artinya, Perindo sudah bisa mengusung calon untuk Pilkada 2024 di Kabupaten Lingga,” jelas Panglima, yang juga menyebut Alias Wello sebagai salah satu kandidat potensial.
Namun, Panglima tetap yakin bahwa meskipun terjadi head to head, Nizar akan tetap unggul karena kedekatannya dengan masyarakat Lingga dan fokusnya dalam membangun daerah tersebut.
“Secara supranatural dan pandangan nyata, Nizar selangkah lebih unggul. Kedekatannya dengan masyarakat Lingga membuatnya masih diinginkan untuk melanjutkan kepemimpinan dan pembangunan di Bumi Bunda Tanah Melayu ini,” tegas Panglima.
Panglima juga menyoroti konsistensi Nizar dalam memajukan Lingga, yang ia nilai sebagai bukti komitmen yang tulus. Menurutnya, Nizar lebih fokus pada pembangunan daerah ketimbang mencari peluang di tempat lain, yang menjadi alasan kuat mengapa ia layak melanjutkan kepemimpinan.
“Banyak program yang masih harus dituntaskan, termasuk pembangunan Kota Singkep. Untuk melanjutkan ini, Nizar harus terpilih lagi,” pungkas Panglima. ***
(Red)